Senin, 15 November 2010

WELLCOME SI KENTHOT

Yeah 12 Nopember 2010 adalah hari yang bersejarah buat saya. Kenapa ? Karena di hari itulah anak saya lahir. Berikut kisahnya...

Telah saya ceritakan sebelumnya, saya dan Titin menikah tanggal 20 Oktober 2009. Sampai tiga bulan berikutnya istri saya ini belum juga hamil. Kegelisahan mulai menjalari hati saya, akhirnya kami mencoba berkonsultasi dengan bidan di dekat rumah saya, saran bidan : Tenang, jangan stress, nikmati pernikahan dan berdoa pada Tuhan, selain itu kami juga di beri semacam tips khusus berdasarkan hitungan masa subur agar Titin cepat hamil. Jujur saya khawatir, khawatir jikalau antara saya dan istri saya ada yang sakit atau menderita suatu kelainan. Saya sempat berdoa pada Tuhan : Tuhan jika memang kami tidak bisa punya momongan, semoga ini karena saya yang sakit, bukan istri saya.


Tanggal 14, 15, 16 Desember 2010 pulang dari kantor tiba tiba saya merasa lelah luar biasa padahal tidak ada pekerjaan berat yang saya lakukan, malam harinya saya bolak balik ke kamar mandi untuk buang air kecil, saya mulai merasa ada yang gak beres nih. Tgl 17 bangun tidur ibu jari, telunjuk dan jari tengah tangan kanan saya kesemutan dan ujungnya panas seperti terbakar, walaupun begitu saya masih sempat ke Ngawi untuk mengikuti upacara Korpri. Habis upacara saya izin pulang dan segera ke Dokter Umum di Magetan. Hasilnya jika seminggu kesemutan belum hilang akan dirujuk ke Dokter Spesialis Syaraf. Tidak puas sorenya saya mencoba ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam Pribadi keluarga saya, sayangnya beliau sedang ke Jakarta dan pulang hari Jumat. Tidak sabar saya segera meluncur ke madiun menemui dokter spesialis syaraf. Hasilnya diminta rontgen tengkuk belakang dan cek darah. Malam itu juga saya melakukan rontgen dan cek darah di sebuah klinik madiun. Hasilnya rontgen normal tetapi Gula Darah saya 400 ! alias kena Diabetes, harus disuntik Insulin seumur hidup. Hwadoow...Saya langsung SHOCK !

Esoknya oleh ayah saya yang juga menderita diabetes saya disuruh menemui Dokter Spesialis Penyakit Dalam pribadi keluarga saya yang sudah pulang dari Jakarta. Hasil pemeriksaan beliau saya menderita Sindrom Metabolis yang menyebabkan kenaikan Kolesterol, Gula Darah dan Asam Urat secara bersamaan, yang mana hal ini disebabkan obesitas dan kurang olahraga. Terapinya adalah pemberian obat, diet dan olahraga teratur. Serta menjaga kadar gula darah di bawah 200 agar tidak terjadi komplikasi. Saya jalankan petunjuk dokter dan dalam kurun waktu 3 bulan semuanya sudah kembali normal. Dan selama kurun waktu tersebut saya dan teman teman libur berlatih Koes Plusan dikarenakan jari tangan saya sangat tidak nyaman untuk digunakan menekan tuts keyboard.

Bulan Maret, di suatu pagi saat saya masih asyik tidur tiba tiba Titin membangunkan saya sambil tersenyum senyum menunjukkan sesuatu pada saya, dengan ogah ogahan saya membuka mata sambil melihat sesuatu yang dibawanya yang saya kira flashdisk he he he..Busyet ngapain istri saya pagi pagi nunjukin flashdisk..pikir saya, tapi saya akhirnya terlonjak bangun dan berteriak sekeras kerasnya setelah mengamati dengan jelas apa yang di bawanya. Ternyata Tes Pack Kehamilan dengan tanda positif... Horeee alhamdulillah puji syukur kehadiratmu Ya Allah..akhirnya istriku hamil. Sejak hari itu kami mempersiapkan segala sesuatunya untuk mempersiapkan kehadiran calon anak saya, Titin pun rutin melakukan pemeriksaan di Dokter Spesialis Kandungan dan juga ke Bidan. Bulan Juli ada konser Temu Kangen dengan Yok Koeswoyo di Tuban yang sudah saya ceritakan, kami semua berangkat beramai ramai termasuk Titin yang saat itu sedang hamil dengan usia kandungan 5 bulan. Di Tuban Yok Koeswoyo sempat mengelus perut istri saya dan calon anak saya.

Celaka keesokan hari setelah nonton konser Titin merasa perutnya sakit, saya merasa ini karena dia baru saja mengalami perjalanan jauh ke Tuban dengan medan jalan yang buruk, apalagi dentuman sound di dalam gedung yang cukup keras. Khawatir pagi itu juga Titin diantar oleh ibu saya ke Dokter untuk di USG, sedangkan saya harus ke kantor karena ada tugas dinas yang tidak dapat ditinggalkan. Pulang dari kantor saya mendapat kabar dari ibu saya bahwa hasil USG menunjukkan anak saya dalam posisi sungsang alias kepala diatas padahal sebelumnya posisinya normal. Waduuh pikir saya jangan jangan calon anak saya di Tuban kemarin ikut berjoget di dalam perut ibunya nih he he he. Akhirnya dengan berbagai macam cara atas petunjuk dari dokter posisi calon anak saya pada kehamilan ketujuh bisa kembali normal.

Tanggal 11 Nopember 2010 sore saya mengantar Titin untuk USG..Apa yang terjadi..USG sudah tidak mampu membaca kandungan Titin, gambarnya kabur dan keruh. Dokter menganalisa bahwa si jabang bayi sudah saatnya lahir dan sudah terjadi pengapuran pada ari ari sehingga mengakibatkan air ketuban keruh. Celakanya Titin sama sekali belum merasa melahirkan.

Akhirnya di putuskan mengambil tindakan medis Operasi Caesar yang dilaksanakan malam itu juga jam 23.00, pilihan ini diambil untuk mencegah calon anak saya keracunan air ketuban. Saat dokter meminta persetujuan, saya menetapkan hati dan mengatakan : Oke dok lakukan apa yang terbaik buat istri dan calon anak saya. Dengan mantap saya tanda tangani lembar formulir persetujuan untuk melaksanakan Tindakan Ekstrim. Tetapi jujur saya tidak bisa menahan air mata saat Titin dibawa masuk ke ruang operasi. Dua belas tahun sejak 1998 kami selalu bersama, kini dia masuk meja operasi seorang diri bertaruh nyawa tanpa saya boleh menemani...Siapa yang tidak akan menangis saat itu..Dalam hati saya berdoa siapa kali ini yang lebih berkuasa..Ya Allah kutitipkan istri dan anakku kepadamu..selamatkan mereka.

Tepat pukul 23.40 tangis pertama anak saya memecah keheningan malam...keras dengan tone yang khas dan clear ha ha ha...Ibu saya yang pertamakali langsung bersujud syukur, semua yang hadir disitu Saya, bapak saya, sepupu saya dan kedua orang tuanya Titin semuanya bersyukur..Dalam hati saya berteriak..Tuhan Kau Memang Benar Benar Hebat ! Anak saya lahir dengan berat badan hampir 4,5 kg luar biasa...Segera setelah ditaruh didalam inkubator saya segera mengadzaninya...ajaib saya lihat lekuk telinganya sebelah kiri bergurat lafadz ALLAH, tampaknya Allah sendiri yang ingin " menandatangani " telinga anak saya agar saya selalu ingat akan kebesaranNYA....tapi kemuadian masalah mulai muncul, karena ASI Istri saya belum lancar akibatnya beberapa hari kemudian tubuh anak saya menguning..sehingga harus di rujuk ke RSUD Magetan, setelah disinar UV selama 4 hari kondisinya berangsur angsur membaik. Abhieza Satria Wibawa nama yang saya berikan untuk anak saya, panggilan kesayangannya adalah Si Kenthot, kelak akan terbukti bahwa nama ini memang pantas di sandangnya...Lalu untuk apa semua ini saya ceritakan? Tentu karena nanti anak saya yang akan meneruskan Bendera Koes Plusan di Magetan he he he

SELESAI.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar