Selasa, 19 Juli 2011

KOES BERSAUDARA THE LEGEND REUNION DI MADIUN 15 JULI 2011

Well suatu hari saya dapat kabar dari Bang Oklex kalau Koes Bersaudara akan mengadakan Konser Reuni di Kota Madiun, tapi informasi ini masih bersifat A3 artinya belum tentu benar ha ha ha...Tapi saya sendiri punya feeling bahwa berita ini benar karena sudah hampir 10 tahun Koes Plus tidak manggung di Madiun. Suatu hari saat asyik di kantor dan kebetulan tidak ada kerjaan Bang Oklex menelpon saya, mengatakan bahwa panitia konser mengajak ketemu siang itu juga jam 12.00. Busyet...saya lihat jam sudah jam 11.00, langsung saya tinggalkan kantor yang kebetulan juga sedang sepi, tancap gas langsung menjemput Bang Oklek yang menunggu di jalan dan sampai di Hotel Merdeka Madiun jam 12.00 tepat. Kami langsung naik ke lobi lantai 2 dan bertemu dengan Pak Endik, panitia pelaksana lokal.

Ternyata acara Reuni Koes Bersaudara dan Koes Plus akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2011 dan semua persiapan sudah matang, Pak Endik meminta bantuan kami untuk melariskan tiket yang berharga 75 ribu untuk balkon, 100 ribu untuk VIP dan 150 untuk VVIP sekaligus menawarkan apakah DPlus bersedia membuka konser tersebut dengan beberapa persyaratan, tetapi tegas saya katakan bahwa DPlus belum saatnya membuka konser tersebut dan Pak Endik pun juga setuju bahwa DPlus masih mempunyai beberapa kelemahan yang fatal. Saya pun juga mengamini hal ini, maka sebentar lagi DPlus akan saya rombak, dirombak untuk menjadi lebih baik, lebih disiplin, lebih menghibur, lebih solid dan mampu mengejawantahkan Koes Bersaudara dan Koes Plus. Personil yang tidak mampu tampil menghibur penonton, tidak percaya diri dan justru sibuk dengan dunia dan alam pikirannya sendiri pada saat manggung, tidak mengerti untuk apa dia manggung, mempunyai sikap jumawa dan tidak peka akan dinamika, maka sekali lagi pasti akan tersingkir oleh seleksi alam.

Mahalnya tiket untuk kelas VVIP membuat saya harus putar otak bagaimana agar anggota MKPC dan DPLUS dapat nonton bareng bareng...Eh gusti ora sare lha kok Pak Darso salah satu anggota MKPC yang termasuk senior nelpon saya...bisa nggak DPLUS main tanggal 9 Juli untuk acara khitanan cucu laki lakinya ( ya jelas laki lakilah...masak perempuan mau di khitan wkwkwk...). Oke pak saya setujui....kemudian saya langsung ke rumah Pak Darso untuk memantapkan acara...sampai pada akhirnya beliau bertanya berapa biaya yang diminta DPLUS..hwadeewh....saya kalau ditanya gini jadi bingung, mau tak jawab gratis ntar dikira sombong...tak sebutkan nominalnya ntar kemahalan...serba repot to..pusing deh gue..akhirnya saya jawab dengan diplomatis...ya yang penting DPLUS bisa berangkat nonton konser Koes Bersaudara pak....Oke kata Pak darso deal...! Cihuy......You re the best Mr. Darso. Akhirnya tanggal 9 Juli kami konser di rumah putranya Pak Darso di daerah kalau di Magetan dikenal dengan KPR Terung...Drummer kami dibantu Mas Wito, suatu kejadian lucu di konser ini ada sinoman laden yang mabuk...ikut naik panggung bernyanyi...anehnya dalam kondisi mabuk vokalnya bisa masuk suara dua wkwkwkwk......hebat guys...... Setelah konser selesai kami berkumpul di markas....saya tawarkan pada teman teman DPLUS, honor dari Pak Darso mau dibagi ataukah dipergunakan untuk nonton konser Koes Bersaudara di Madiun? Semua sepakat honor dialokasikan untuk nonton konser.

Keesokan harinya waktu saya masuk kantor tiba tiba atasan saya memanggil : Dit arep enek konser Koes Bersaudara yo? Ngono kowe kok meneng ae...nyoh aku tukokno tiket loro karo ibuk e kata Pak Sofyan Kepala Bagian Hukum Setdakab Ngawi...sambil mengulurkan beberapa lembar uang ratusan ribu. Siap pak jawab saya..


Minggu, 20 Februari 2011

SENANDUNG MALAM RRI MADIUN

Awal bulan Januari 2011 saya dapat sms dari Pak Langgeng, salah satu anggota MKPC yang berdomisili di Madiun yang menanyakan apakah DPlus bersedia mengisi acara di RRI Madiun, kalau bersedia beliau akan datang ke Magetan bersama penyiar RRI Madiun yang bernama Bung Haryanto untuk membahas teknis acara. Tanpa pikir panjang saya jawab bersedia walaupun ada keraguan yang terbersit karena DPlus baru saja ganti drummer. Akhirnya datanglah Pak Langgeng dan Bung Haryanto ke Magetan.
Dijelaskan oleh Bung Haryanto kepada saya bahwa selama ini Lembaga Penyiaran Publik ( LPP ) Radio Republik Indonesia ( RRI ) Madiun mempunyai program acara Senandung Malam yang biasanya diisi oleh Elekton, kemudian beliau mempunyai keinginan untuk mengisi acara tersebut dengan musik Koes Plus tetapi dengan format live band, hal ini sudah menjadi pemikiran Bung Haryanto selama 2 tahun akan tetapi beliau belum menemukan band yang "tepat" untuk mengisi acara tersebut, akhirnya bertemulah Bung Haryanto dengan Pak Langgeng, yang langsung memberikan informasi bahwa di magetan ada Band Pelestari Lagu Koes Plus bernama DPlus yang mungkin bersedia mengisi acara tersebut. Setelah berbincang bincang saya merasa ada kecocokan dengan program RRI tersebut karena hal ini sesuai dengan visi DPlus dan MKPC yaitu melestarikan lagu lagu Koes Bersaudara dan Koes Plus. Akhirnya saya bersedia mengisi acara tersebut dan RRI bersedia menyiapkan instrumen yang diperlukan, disepakati acara diadakan setiap hari Jumat minggu pertama awal bulan pukul 21.30 - 24.00. Dan untuk penampilan perdana DPlus akan main pada hari Jumat tanggal 4 Februari.
Tiga minggu sebelum hari H saya dan teman teman meluncur ke RRI Madiun untuk melakukan pengecekan instrumen , yang kebetulan pada hari itu bersamaan dengan BFlat Band menggelar konser di Hotel Merdeka Madiun untuk acara ulang tahun JTV Madiun. Sesampai di RRI kami segera melakukan pengecekan. Wow ternyata instrumen di RRI sangat lengkap dan semuanya Build Up yang terdiri dari Gitar Fender Stratocaster USA, Gitar Fender Telecaster USA, Bass Fender Jazz Bazz USA, Drum Tama, 2 buah Amplifier Gitar Peavey 5150 Combo Open Back, 1 buah amplifier Bass Peavey, 2 buah amplifier keyboard Peavey KB 300 dan Keyboard Technic KN 2600. Akan tetapi dari hasil pengecekan kami alat alat tersebut tidak dalam kondisi 100 %, hal ini mungkin dikarenakan karena kurangnya perawatan dan faktor usia dari alat alat tersebut yang jarang dipakai sejak tahun 2002. Persoalan lain yang muncul adalah masalah gangguan instalasi listrik di Gedung Wahana Wara, tempat acara akan dilangsungkan selain itu saya mendapati bahwa layar keyboard Technic yang tersedia mengalami kerusakan pada LCD nya. Hal lain yang cukup bikin pusing adalah monitor panggung yang hanya 2 buah dan sekaligus dipergunakan sebagai speaker buang ( Public Addres ) yang diarahkan untuk penonton. Tapi akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada saya memutuskan kami tetap bisa menggunakan alat alat tersebut. Sekali lagi The Show Must Go On !. Kemudian kami segera melakukan check sound, alhamdulilah berjalan lancar, akan tetapi saya menyarankan pada RRI untuk membenahi instalasi listrik karena sempat terjadi korsleting, bahkan Atok, bassis kami juga sempat tersetrum listrik. Well ini benar benar cheksound yang sangat mengesankan dan tak akan terlupakan...
Seperti biasa saya mengajak rapat DPlus dan MKPC untuk menyiapkan acara Senandung Malam, akhirnya kami memutuskan untuk menampilkan 20 lagu, hal ini didasari pemikiran bahwa vokalis dan drummer kami masih baru sehingga saya tidak berani mengambil resiko dengan mengeluarkan banyak lagu. Untuk mengantisipasi durasi waktu yang lama ( 2,5 jam ) maka Bang Oklek kebagian tugas menemani Bung Haryanto untuk menjadi narasumber, sehingga waktu yang tersedia selain diisi dengan lagu live juga diselingi dengan wawancara dan bedah sejarah Koes Plus.
Hari H kami berangkat duluan dan komunitas menyusul pada jam 21.00,alhamdulilah semuanya berjalan lancar. Lagu yang kami mainkan antara lain Buat Apa Susah, Andaikan Kau Datang, Kembali dll, kami juga memainkan lagu ciptaan dari Om Yok Koeswoyo yang jarang sekali dimainkan oleh band pelestari lain yaitu Vivre Heureux ( Hidup Dalam kedamaian ). Dan yang sangat menyenangkan adalah antusiasme para pendengar dan penonton di studio, kami berhasil membawa mereka ke era dimana Koes Plus pernah berjaya, walaupun saya akui penampilan ini kurang prima dikarenakan faktor vokalis dan drumer yang baru dan belum adanya chemistry yang kuat diantara kami.
Penampilan kedua kami di RRI adalah yang paling berat...because what? karena kami dituntut menampilkan yang terbaik dan permasalahannya ada penonton yang benar benar fanatik dan menuntut kesempurnaan dari DPlus..kami sadar sangat sangat sadar bahwa tidak mungkin kami menjadi Koes Plus maka kami tetap berprinsip kami akan tetap berjalan apa adanya. Ada kritikan bahwa kami harus main empat orang saja persis Koes Plus, ada pula yang minta musiknya harus persis. Saya bukanlah jenis orang yang alergi dikritik tapi dalam konteks ini kritik yang realistislah yang saya terima sebagai masukan. Jika kami harus persis a mengajak seperti Koes Plus, mungkin saja suara, alat dan musiknya bisa sama tapi apakah orangnya bisa sama? Tidak ada band pelestari Koes Plus yang sempurna dan tidak akan ada yang pernah menjadi Koes Plus selanjutnya. Salah besar kalo band pelestari menganggap dirinya bak Tonny Koeswoyo, Yon Koeswoyo, Yok Koeswoyo maupun Murry. Yang benar menurut saya Jadilah Dirimu Sendiri meski memainkan musik Koes Plus dengan tidak menghilangkan ROH yang ada dalam lagu tersebut. Dan sebagai sesama penggemar Koes Plus kita tidak boleh mempunyai sifat yang fanatis, sebab fanatisme tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik dan justru kadangkala menjadi sumber perpecahan. Saya ambil contoh berapa kali Koes Plus berganti formasi saya tidak perduli. Saya tetap menggemari, sebab yang berganti hanya personilnya sedangkan Roh lagunya tetap ada dan tidak berubah.
Penampilan ketiga, keempat dan kelima saya mengajak Wahyu untuk posisi drumer, ini adalah penampilan terakhir Wahyu bersama kami karena setelahnya dia akan menikah dan mengatakan bahwa ia mungkin sulit untuk aktif terus bersama DPlus. Tidak masalah bagi saya..masak saya harus memaksanya untuk bercumbu dengan drum set terus terusan wkwkwkwk.........
Penampilan ke enam dan tujuh yaitu bulan Juni dan Juli posisi drumer diisi oleh Mas Wito...Siapa Mas Wito? Mas Wito adalah drummer Band Koes Plus Mania Caruban yang ternyata asli magetan.

Senin, 03 Januari 2011

FORMASI BARU DPLUS 2011

Pergantian personil adalah sesuatu yang sangat tidak mengenakkan bagi sebuah band, tapi tidak bagi DPlus Band, sebab dalam mendirikan DPlus saya punya aturan yang jelas, tegas dan tidak dapat ditawar yaitu DISIPLIN yang menjadi harga mati. Mungkin sebagian orang menganggap apa yang saya terapkan adalah bentuk arogansi dan otoriter, tapi saya tidak akan pernah perduli karena band ini punya arah, tujuan dan target, bukan hanya untuk bersenang senang atau iseng mengisi waktu luang. DPlus didirikan dengan total !. Seandainya Tonny Koeswoyo tidak mempunyai sifat tegas dan keras, maka saya yakin tidak akan pernah ada Koes Bersaudara ataupun Koes Plus.
Pergantian personil DPlus selama ini biasanya terjadi karena urusan Band tercampuri oleh persoalan keluarga, persoalan cewek, dan persoalan pekerjaan, sebenarnya ini adalah jenis jenis persoalan biasa yang sering dialami oleh anak anak muda, tetapi menjadi masalah serius bila sudah mengganggu eksistensi Band. Maka jikalau personil DPlus tidak dapat melakukan pengaturan manajerial waktu, tidak dapat mengendalikan diri, tidak berpikiran luas dan mulai mengesampingkan band maka saya anggap personil ini sudah tidak mampu dan tidak layak bergabung di DPlus, walaupun katakanlah personil tersebut sudah cukup lama bergabung dan mempunyai skill yang lumayan. Prinsip pertama saya lebih baik mempertahankan personil yang benar benar total atau merekrut personil baru dan mulai lagi dari nol daripada harus mempertahankan personil yang "mbalelo". Prinsip kedua saya, katakanlah ada personil yang keluar dan ada personil lain yang mengundurkan diri karena mungkin ada rasa solidaritas maka keduanya tidak akan pernah saya pertahankan, karena apa? Karena bagi saya itu adalah sebuah pilihan, apa yang engkau lakukan adalah pilihanmu, pilihanmu adalah jalan hidupmu. Maka yang bisa saya katakan adalah jika nanti suatu saat DPlus sukses dan berkibar, maaf jika saat itu engkau sudah tidak bersama kami.
Prinsip ketiga adalah selama masih ada saya, bendera DPlus akan tetap ada, sesuai pesan Om Yon Koeswoyo, lestarikan lagu dan selalu kibarkan bendera Koes Plus ! Maka seandainya saya harus memulai DPlus dari nol kembali hal itu sama sekali bukan masalah bagi saya, tidak akan pernah ada kata capek untuk Koes Plusan, karena apa? Karena musik adalah bahagia dan derita." Datang pergi datang pergi lagi...."
Tahun 2011 formasi DPlus kembali berubah, drum kali ini diisi oleh Jimmy yang menggantikan Wahyu, kemudian Vokalis diisi oleh Denny dan gitar melodi kini diisi oleh Agus, Ketiganya sama sama " Learn To Koes Plus ".Untuk Progres ketiganya cukup bagus walaupun masih terdapat kelemahan di sana sini, tapi ini adalah sesuatu yang wajar mengingat mereka baru 1 bulan bergabung. Apabila mereka mau mempelajari musik dan lagu Koes Plus dengan lebih intens saya yakin dengan cepat mereka akan segera beradaptasi dengan personil yang lain. Sedangkan untuk backing vokal kami dibantu oleh Bapak Achmad Salim yang sekaligus di beri mandat untuk menjadi Ketua MKPC tahun 2011 menggantikan backing vokal lama Mas Zaenal Combo yang sedang mempunyai kesibukan sehingga sering tidak dapat hadir untuk latihan.
Dan semoga saja formasi yang baru ini lebih solid dari formasi sebelumnya, semoga saja personil yang sekarang semakin menyadari bahwa dalam tubuh DPlus masih banyak persoalan persoalan yang harus segera diselesaikan dan mencari solusi bersama sama, bukannya justru menambah persoalan persoalan baru yang justru membebani band sehingga diharapkan ke depan DPlus lebih dewasa dan profesional.